3 Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses Dan Bahagia

3 Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses Dan Bahagia

3 Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses Dan Bahagia – Semua orang tua ingin memiliki anak yang sukses dan bahagia. Karena keinginan ini banyak orang tua yang kemudian menempak anaknya dengan sangat keras.

Sekolah saja dari pagi sampai dengan sore hari itu sekolah tidak cukup. Kadang kala kita masih mengantar anak kita untuk kursus dengan berbagai macam mata pelajaran supaya dapat nilai bagus, supaya bisa diterima di sekolah yang bagus, supaya bisa dapat rangking yang bagus. Saat weekend tiba kita juga biasanya tidak memberikan waktu me time, tidak memberikan kesempatan pada anak-anak kita untuk memperdalam hobinya, tapi kita malah ngajak anak kita untuk gabung komunitas yang lagi ngetren supaya dianggap kekinian.

Lalu, bagaimana solusinya?

Apakah upaya-upaya kita ini berhasil? Kalau menurut pandangan kami sih tidak, karena banyak sekali anak-anak yang saat ini itu kelelahan, kelelahan secara fisik juga mental. Biasanya mereka awalnya sakit sekedar sakit demam kemudian izin tidak berangkat sekolah, tapi lama-kelamaan anak itu jadi malas dan mogok sekolah. Karena memang merasa tertekan, merasa tidak nyaman dengan atmosfer tuntutan baik dari sekolah maupun dari orang tuanya, mungkin ada anak yang masih berangkat ke sekolah, tapi mereka hanya sekedar memenuhi keinginan anda supaya nggak dapat marah, supaya tidak dimarahi sama orang tuanya.

Baca Juga : 5 Kesalahan Orang Tua Ketika Mendidik Anak

 

Apakah anak kita itu paham dengan apa yang diajarkan sama gurunya. Mereka nggak peduli sama halnya dengan anda juga kadang benar-benar enggak pedulikan dengan anak anda, apakah nyaman atau tidak belajar di sekolah? Apakah anda tahu apa yang anak Anda sukai atau tidak? anda juga tidak benar-benar peduli. Yang ada pedulikan adalah anak Anda bisa cepat lulus punya koleksi ijazah dari SD SMP SMA sampai dengan perguruan tinggi kemudian bisa cepat dapat pekerjaan yang bagus, dapat gaji yang bisa memenuhi kebutuhan dan juga keinginan keluarga anak-anak anda.

Kalau Anda ini punya anak yang sukses, bukan hanya sukses dalam berkarir pendidikan tapi juga sukses secara psikologis kepribadian. Dia merasa bahagia menjadi dirinya sendiri, merasa bahagia menjalani kesehariannya, anda harus perhatikan 3 tips ini. 3 rahasia mendidik anak supaya sukses dan bahagia sebagai berikut.

1. Orang Tua Harus Senantiasa Belajar

Kita tahu menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya. Kebanyakan orang tua di luar sana itu menjadi orang tua itu secara otodidak, kita menerapkan pola asuh A menemui kesalahan kemudian kita belajar dari kesalahan tersebut dan memperbaiki nya. Dan kita harus belajar dari setiap masalah yang kita hadapi bukan hanya belajar dari pengalaman orang lain belajar dari pengalaman kita sendiri, tapi kita juga harus memperbarui ilmu kita, mengikuti seminar pelatihan Parenting, atau juga terus membaca artikel di Creya Edu supaya anda sering-sering dapat informasi yang update tentang parenting.

 

Baca Juga : Over Parenting, Orang Tua Wajib Hati-Hati

 

2. Memahami Bahwa Prestasi Akademis Itu Bukan Segalanya

Kita tidak boleh terkurung dalam persepsi semakin banyak hal yang anak kita ketahui itu berarti mereka semakin pintar. Justru anak kita akan semakin bingung dalam mengambil keputusan karena terlalu banyak informasi, terlalu banyak teori yang ia makan. Hal yang paling penting adalah mengajarkan anak-anak kita bagaimana memanfaatkan apa yang dia ketahui untuk di aplikasikan dalam kehidupan nyatanya dia. Jadi tugas orang tua itu bukan sekedar menuntut anak supaya dapat nilai bagus. Supaya bisa sekolah di tempat yang bagus, tapi juga mengajari anak-anak kita bagaimana caranya berpikir. Bagaimana caranya melihat masalah dari berbagai perspektif, mengajari anak-anak kita bagaimana cara berpendapat yang tepat.

 

Baca Juga : Jangan Sembarangan, Ini 5 Tips Cari Kursus Privat Membaca-Berhitung

 

4. Memahami Bahwa Anak Kita Itu Lahir Sepaket Dengan Kelebihan dan Juga Kekurangannya

Kalau anda merasa anak anda itu punya kekurangan jangan berkeluh kesah sama anak anda. Tapi gunakan itu sebagai pembelajaran bahwa kamu punya kekurangan tapi di satu sisi kamu juga punya kelebihan. Kamu harus fokus pada kelebihan kamu. Kenali kepribadian anak anda, cari tahu apa yang anak anda sukai, berikanlah waktu yang berkualitas kepada mereka. Bantu mereka untuk mengenali minat mereka, bantu mereka untuk mengembangkan potensinya. Jangan hanya sekedar menuntut apalagi membanding-bandingkan anak kita dengan anak orang lain. Ingat setiap manusia adalah pemimpin atas hidupnya sendiri, anak anda pun juga sama mereka adalah pemimpin atas hidupnya sendiri. Potensi dalam diri anak anda itulah yang dia pimpin, yang harus dia manfaatkan supaya mereka tahu bahwa mereka itu adalah orang yang bermanfaat.

Inilah 3 rahasia bagaimana mendidik anak supaya sukses dan bahagia. Mari kita belajar bersama-sama menjadi orang tua yang bijak untuk anak-anak kita. Sampai jumpa di artikel selanjutnya semoga bermanfaat.

Over Parenting, Orang Tua Wajib Hati-Hati

Over Parenting, Orang Tua Wajib Hati-Hati

Over Parenting, Orang Tua Wajib Hati-Hati – Over Parenting adalah ketika kita ingin mengontrol segala sesuatu yang terjadi pada anak kita, baik itu tumbuh kembangnya, pergaulannya, baik itu dengan siapa dia berinteraksi, ataupun aktivitas yang dia lalui.

Apa saja ciri-ciri dari over parenting? 

1. Terlalu Mengatur Anak

Orang tua ingin mengatur semua hal tentang anak. Baik baju yang anak pakai, makanan yang anak makan, mainan yang harus dan boleh anak mainkan, rutinitas, waktu main, waktu tidur, permainan yang mau di mainkan. Itu orang tua atur semuanya dan harus benar-benar sesuai dengan kemauan orang tua. Sampai pilih bajunya yang mana aja orang tua yang mengaturnya, anak tidak di beri kesempatan untuk melakukan pilihannya sendiri.

2. Tidak Sabar Dan Terlalu Menuntut Anak

Kita termasuk orangtua yang susah melihat anak kita gagal atau ingin anak kita terlihat selalu baik dan selalu bisa dimata orang-orang. Misalnya kita ingin membantu dia menyusun puzzle supaya selesai dengan sempurna seperti yang telah diharapkan.

 

Baca Juga : 10 Kesalahan Pola Asuh Anak Yang Sering Dilakukan Orang Tua

 

3. Terlalu Mencemaskan Anak

Para orang tua terlalu mencemaskan tumbuh kembang anaknya atau bahkan mungkin kita adalah orang tua yang curi start. Misalnya “nantikan saat umur enam tahun, waktu dia masuk SD harus bisa baca dan tulis”. Jadi sekarang harus kita latih dia tetapi dia belum bisa baca dan tulis”.  Padahal anaknya baru berumur tiga setengah tahun. Terlalu mencemaskan anak dan pada akhirnya juga akan memaksakan kemampuan anak itu juga tidak dianjurkan.

4. Terlalu Memanjakan Anak

Orang tua yang terlalu memanjakan anaknya. Contohnya, ketika melayani anak, saat makan kita buru-buru ambilkan, jika ada yang kotor sedikit kita lap pakai tisu, saat mandi kita yang bantu mengambil handuknya, dan saat menyiapkan bajunya. Jadi anak tersebut tidak diberi tanggung jawab untuk melakukan kegiatan tersebut secara mandiri atau sendiri.

5. Terlalu Ingin Melindungi Anak-Anak

Mungkin disekolah itu ada orang tua yang suka titip pesan ke gurunya. Contohnya “bu tolong lihatin ya nanti. Takutnya dia ketabrak temennya, takutnya dia kesenggol, takutnya dia jatuh dan sebagainya”. Jadi banyak sekali pesan-pesannya. Terkadang karena konflik anak sendiri dengan teman itu tidak sampai terlalu membahayakan. Masalah tersebut malah menumbuhkan kemampuan anak-anak dalam menyelesaikan konflik loh daripada kita lindungi terus.

 

Baca Juga : Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, 5 Cara Ini Dijamin Manjur!

 

Ada beberapa cara agar kita tidak over parenting terhadap anak kita :

  • Percayalah bahwa anak kita itu membutuhkan waktu untuk bereksplorasi untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi ketika anak sedang bermain sesuatu jangan buru-buru untuk menawarkan bantuan kecuali dia sudah frustasi atau sedang kesulitan.
  • Kita bisa menciptakan kondisi lingkungan yang bisa membuat mereka aman untuk bereksplorasi.
  • Selain melakukan perawatan diri sendiri, kita juga bisa beri dia tanggung jawab seperti mengerjakan pekerjaan rumah. Mungkin kalau sudah usia dua setengah tahun kita bisa berikan sapu kecil dan pel kecil sehingga saat dia menumpahkan sesuatu bisa membereskannya sendiri. Kita juga harus mengajarkan mereka untuk berjalan. Jangan melewati airnya tetapi lewat pinggir saja.
  • Beri kesempatan untuk bersosialisasi dengan resiko akan berkonflik. Seperti saat mainannya sedang direbut tetapi dia masih ingin main sehingga tidak mau gantian. Mungkin ada temannya yang pukul punggungnya atau ada yang mendorongnya. Ketika berkonflik, tugas kita adalah membekali dia bukan menarik dia supaya tidak ada dalam konflik itu itu maksudnya adalah membekalinya. Misalnya “Kak, kalau di sekolah ada temanmu yang memukul kamu langsung bilangnya ke guru, ya”. Kita bisa minta dia untuk lapor ke siapa yang berwenang di tempat itu ketika dia sedang di pukul ataupun di sakiti.
Kesimpulan

Ya, itulah bahayanya Over Parenting, orang tua wajib hati-hati. Intinya adalah kita tidak boleh over parenting. Bayangkan kalau anak itu seperti sebuah tanaman-tanaman. Dia akan tumbuh dengan sendirinya seperti tanaman yang bagus dan sehat. Tanpa harus kita tutup tanamannya, jaga, tidak boleh ada orangnya dekat, tanpa harus seperti itu. Jadi sebagai orang tua itu tugas kita sebenarnya adalah bukan over protektif ke anak atau bukan terlalu menjaga anak. Tapi kita harus menyediakan matahari dalam arti stimulasi yang cocok ke dia, menyediakan pupuk, dan tanah yang bagus, kita harus memberi mereka kebebasan untuk bereksplorasi, untuk berusaha sendiri, untuk mencoba, dan untuk merasakan gagal. Dengan demikian kalau kita melakukan itu maka anak-anak kita juga akan tumbuh dengan akar yang kuat dan sehat.

Ayah dan bunda, jika kalian tidak punya banyak waktu untuk mengajarkan buah hati Anda yang dalam masa perkembangannya, terutama dalam hal membaca, menulis dan berhitung. Kami punya solusi untuk ayah dan bunda.

Dapatkan FREE STARTER KIT dan DISKON 10% UNTUK KELAS ONLINE. Daftar sekarang > Les Privat Calistung

Atau hubungi admin Creya Edu ke nomor Whatsapp : 0878-8216-4762

Ikuti terus pembahasan kita di Creyadigital