Over Parenting, Orang Tua Wajib Hati-Hati – Over Parenting adalah ketika kita ingin mengontrol segala sesuatu yang terjadi pada anak kita, baik itu tumbuh kembangnya, pergaulannya, baik itu dengan siapa dia berinteraksi, ataupun aktivitas yang dia lalui.
Apa saja ciri-ciri dari over parenting?
1. Terlalu Mengatur Anak
Orang tua ingin mengatur semua hal tentang anak. Baik baju yang anak pakai, makanan yang anak makan, mainan yang harus dan boleh anak mainkan, rutinitas, waktu main, waktu tidur, permainan yang mau di mainkan. Itu orang tua atur semuanya dan harus benar-benar sesuai dengan kemauan orang tua. Sampai pilih bajunya yang mana aja orang tua yang mengaturnya, anak tidak di beri kesempatan untuk melakukan pilihannya sendiri.
2. Tidak Sabar Dan Terlalu Menuntut Anak
Kita termasuk orangtua yang susah melihat anak kita gagal atau ingin anak kita terlihat selalu baik dan selalu bisa dimata orang-orang. Misalnya kita ingin membantu dia menyusun puzzle supaya selesai dengan sempurna seperti yang telah diharapkan.
Baca Juga : 10 Kesalahan Pola Asuh Anak Yang Sering Dilakukan Orang Tua
3. Terlalu Mencemaskan Anak
Para orang tua terlalu mencemaskan tumbuh kembang anaknya atau bahkan mungkin kita adalah orang tua yang curi start. Misalnya “nantikan saat umur enam tahun, waktu dia masuk SD harus bisa baca dan tulis”. Jadi sekarang harus kita latih dia tetapi dia belum bisa baca dan tulis”. Padahal anaknya baru berumur tiga setengah tahun. Terlalu mencemaskan anak dan pada akhirnya juga akan memaksakan kemampuan anak itu juga tidak dianjurkan.
4. Terlalu Memanjakan Anak
Orang tua yang terlalu memanjakan anaknya. Contohnya, ketika melayani anak, saat makan kita buru-buru ambilkan, jika ada yang kotor sedikit kita lap pakai tisu, saat mandi kita yang bantu mengambil handuknya, dan saat menyiapkan bajunya. Jadi anak tersebut tidak diberi tanggung jawab untuk melakukan kegiatan tersebut secara mandiri atau sendiri.
5. Terlalu Ingin Melindungi Anak-Anak
Mungkin disekolah itu ada orang tua yang suka titip pesan ke gurunya. Contohnya “bu tolong lihatin ya nanti. Takutnya dia ketabrak temennya, takutnya dia kesenggol, takutnya dia jatuh dan sebagainya”. Jadi banyak sekali pesan-pesannya. Terkadang karena konflik anak sendiri dengan teman itu tidak sampai terlalu membahayakan. Masalah tersebut malah menumbuhkan kemampuan anak-anak dalam menyelesaikan konflik loh daripada kita lindungi terus.
Baca Juga : Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, 5 Cara Ini Dijamin Manjur!
Ada beberapa cara agar kita tidak over parenting terhadap anak kita :
- Percayalah bahwa anak kita itu membutuhkan waktu untuk bereksplorasi untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi ketika anak sedang bermain sesuatu jangan buru-buru untuk menawarkan bantuan kecuali dia sudah frustasi atau sedang kesulitan.
- Kita bisa menciptakan kondisi lingkungan yang bisa membuat mereka aman untuk bereksplorasi.
- Selain melakukan perawatan diri sendiri, kita juga bisa beri dia tanggung jawab seperti mengerjakan pekerjaan rumah. Mungkin kalau sudah usia dua setengah tahun kita bisa berikan sapu kecil dan pel kecil sehingga saat dia menumpahkan sesuatu bisa membereskannya sendiri. Kita juga harus mengajarkan mereka untuk berjalan. Jangan melewati airnya tetapi lewat pinggir saja.
- Beri kesempatan untuk bersosialisasi dengan resiko akan berkonflik. Seperti saat mainannya sedang direbut tetapi dia masih ingin main sehingga tidak mau gantian. Mungkin ada temannya yang pukul punggungnya atau ada yang mendorongnya. Ketika berkonflik, tugas kita adalah membekali dia bukan menarik dia supaya tidak ada dalam konflik itu itu maksudnya adalah membekalinya. Misalnya “Kak, kalau di sekolah ada temanmu yang memukul kamu langsung bilangnya ke guru, ya”. Kita bisa minta dia untuk lapor ke siapa yang berwenang di tempat itu ketika dia sedang di pukul ataupun di sakiti.
Kesimpulan
Ya, itulah bahayanya Over Parenting, orang tua wajib hati-hati. Intinya adalah kita tidak boleh over parenting. Bayangkan kalau anak itu seperti sebuah tanaman-tanaman. Dia akan tumbuh dengan sendirinya seperti tanaman yang bagus dan sehat. Tanpa harus kita tutup tanamannya, jaga, tidak boleh ada orangnya dekat, tanpa harus seperti itu. Jadi sebagai orang tua itu tugas kita sebenarnya adalah bukan over protektif ke anak atau bukan terlalu menjaga anak. Tapi kita harus menyediakan matahari dalam arti stimulasi yang cocok ke dia, menyediakan pupuk, dan tanah yang bagus, kita harus memberi mereka kebebasan untuk bereksplorasi, untuk berusaha sendiri, untuk mencoba, dan untuk merasakan gagal. Dengan demikian kalau kita melakukan itu maka anak-anak kita juga akan tumbuh dengan akar yang kuat dan sehat.
Ayah dan bunda, jika kalian tidak punya banyak waktu untuk mengajarkan buah hati Anda yang dalam masa perkembangannya, terutama dalam hal membaca, menulis dan berhitung. Kami punya solusi untuk ayah dan bunda.
Dapatkan FREE STARTER KIT dan DISKON 10% UNTUK KELAS ONLINE. Daftar sekarang > Les Privat Calistung
Atau hubungi admin Creya Edu ke nomor Whatsapp : 0878-8216-4762
Ikuti terus pembahasan kita di Creyadigital