Dampak Terlalu Sering Memarahi Anak – Sudah pasti kebanyakan orang tua akan marah dan jengkel ketika anak berbuat suatu hal yang salah. Tahukan ayah dan bunda, kalau kita memarahi anak efeknya bisa 2 ke anak-anak. Pertama secara fisik dan yang kedua juga secara psikis. Kalau secara fisik memengaruhi otak sang anak. Dan kalau secara psikis itu anaknya bisa menjadi anak yang selalu ketakutan karena dia takut salah, takut di marahi, sang anak menjadi ragu-ragu, tidak percaya diri, dan masih banyak efek yang akan di terima sang anak.
Mengapa memarahi anak bisa memengaruhi otaknya?
Secara fisik, jika terlalu sering memarahi anak akan memengaruhi otaknya. Jadi ketika anak ketakutan karena orang tua memarahinya akan keluar hormon kortisol pada diri anak. Hormon ini bekerja dengan cara memutuskan neuron-neuron, sementara si neuron ini terjadi ketika si anak sedang belajar.
Jadi terbayang kalau kita memarahi anak, muncul si hormon itu lalu neuron-neuronnya itu putus dan sang anak kalau sedang belajar menjadi susah, konsentrasi susah, dia menerima informasi baru juga menjadi terganggu, kemudian menjadi lambat belajarnya. Selain memutuskan neuron, hormon ini juga bisa mempercepat kematian sel-sel itu.
| Baca Juga : 10 Kesalahan Pola Asuh Anak Yang Sering Dilakukan Orang Tua
Bagaimana jika anak sudah terlanjur sering dimarahi?
Tidak perlu menunggu sampai beberapa menit, orang tua yang memarahi anaknya biasanya suka menyesal. Nanti sang anak tidur akan di ciumi. Untuk itu sebaiknya orang tua banyak mengobrol dengan anaknya, sentuhan fisik juga perlu, intinya pastikan sang anak ini walaupun di marahi dia tahu bahwa dia di sayang dan di perdulikan itu penting bisa dengan sentuhan fisik, bisa diajak ngomong.
Kemudian juga kalau di marahi sang anak sebaiknya tidak menyalahkan ke hal-hal lain. Jadi misalnya yang di masalahkan satu hal, satu hal itu saja yang di bahas pada saat itu jangan yang masalah lama dibahas-bahas juga. Kemudian berikan hukuman yang sesuai dengan kesalahannya dan sesuai umurnya.
Bagaimana tetap tegas saat mendisiplinkan anak?
Pertama harus konsisten, jadi ada aturan yang jelas dan konsisten di lakukan, kalau kamu A maka konsekuensinya kamu akan B. Kalau itu berjalan tidak perlu marah jadi tinggal di kasih tahu saja, ini kan kita sudah sepakat aturannya A jadi. Karena kamu tidak melakukan A ini maka konsekuensinya kamu akan B, konsisten dan berikan peraturan atau tanggung jawab juga kepada sang anak sesuai dengan umur itu penting.
| Baca Juga : Tips Percaya Diri Ngomong Menggunakan Bahasa Inggris
Bagaimana membentuk kerja sama di keluarga jika anak melakukan kesalahan?
Untuk mereka yang keluarga inti, artinya suami istri atau ayah, ibu dan anak. Akan lebih mudah karena kesepakatan suatu peraturan itu hanya antara ayah ibu, orang tua, jadi lebih mudah. Masalahnya kalau tinggal dengan keluarga besar atau berdekatan terkadang orang tua bilang ini tidak boleh tetapi kata kakek dan neneknya sudah kasih saja, ini yang sering menjadi perdebatan.
Sebaiknya memang kalau hal ini terjadi orang tua ngomong terlebih dahulu sama keluarga besarnya. Ini anak aku peraturannya A, B, C, Jadi semuanya harus lewat aku. Contohnya seperti itu dan kalau mau mengasih hukuman kalau apa, harus sama saya. Hanya tetap saja, biasanya ada saja yang lolos, permenlah di kasih sama kakek dan nenek. Orang tua juga jangan terlalu kaku jadi sudah siapkan ke anaknya juga, bahwa misalnya kalau kamu ketemu kakek dan nenek kamu, kamu akan mendapatkan permen, contohnya sepeti itu.
Jadi anak juga tahu bahwa peraturan itu tetap ada hanya ini anggaplah misalnya liburan atau bonus-bonus hadiah, jadi lebih fleksibel juga.
| Baca Juga : Over Parenting, Orang Tua Wajib Hati-Hati
Demikian lah artikel kali ini yang membahas dampak memarahi anak. Jadi semoga buat kalian yang ragu akan berdampak dari apa yang kalian lakukan ini itu kepada sang anak dan akan berdampak buruk juga kepada sang anak. Pada artikel sebelumnya ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan.
Jangan melakukan kekerasan kepada sang anak karena itu akan sangat memengaruhi kehidupan sang anak di masa yang akan datang. Jadi jangan sampai kalian menyesal di masa akan datang karena kalian sebagai orang tua yang salah mendidik.